Keping Kenangan yang Tak Terlupakan
Karya : Andi Akbar Muzfa
Di toko antik tua aku melangkah perlahan memusatkan
Aroma kayu dan debu menyapa seperti panggilan pesan
Rak-rak usang berdiri diam menjaga cerita simpanan
Seakan waktu menunggu seseorang mengingat kenangan
Tanganku menyusuri kotak tua dengan hati memastikan
Debunya berguguran lembut bagai rintik hujan ringan
Ada surat lusuh tersimpan rapi dalam lipatan
Menggetarkan dadaku seolah memanggil kisah kerinduan
Kertas itu bergetar tipis saat kubuka dengan kecemasan
Tulisan pudar menari perlahan memanggil jawaban
Setiap huruf hidup kembali dalam cahaya ingatan
Menyentuh luka lama yang kupikir telah terluapkan
Kubaca baris pertama dengan napas yang menahan beban
Suara masa lalu muncul lembut di sela kesunyian
Aku merasa kembali pada hari kau tinggalkan pijakan
Meninggalkan janji rapuh yang kini kembali perlahan
Konflik di dada menyeruak bagai badai guguran
Antara membuka luka atau menjaga ingatan
Surat itu menegurku dengan lirih penuh perhatian
Mengingatkan bahwa cinta kadang hadir sebagai ujian
Aku menggenggam surat itu sekuat keinginan
Merasakan waktu bergeser pelan di balik bayangan
Setiap kalimat berdesir seperti desir angin pelan
Mengajak hatiku menimbang antara tinggal atau lupakan
Di titik inilah klimaks hatiku pecah jadi ketegangan
Kalimat terakhir memanggilku dengan nada kerapuhan
Bahwa kau menulis kata maaf sebelum semua kehilangan
Dan berharap aku menemukan damai setelah perjalanan
Kini kusimpan surat itu sebagai bagian dari jejak perjalanan
Setetes kisah yang menua tapi tak pernah jadi kecupan
Aku melangkah pergi dengan hati yang mengizinkan
Karena beberapa keping kenangan lahir untuk tidak dilupakan
Makassar 2023
Seorang perindu menemukan surat lama
Kategori : Puisi Cinta Musikal
.jpg)