Penulis .jpg)
Jejak Hati yang Tak Terhapus
Karya : Andi Akbar Muzfa
Di jalan setapak desa, angin lembut menyentuh suasana
Daun kering berguguran pelan seperti riwayat yang menua
Langkahku terhenti saat kenangan kembali membuka luka
Pada tanah yang lembut itu, kulihat pesan cintamu masih tersisa
Huruf-hurufnya bergetar lirih seakan ingin bercerita
Setiap garis tampak memanggil ingatan yang lama terjaga
Aku membungkuk membaca harapan yang dulu kita tata
Namun kabut perpisahan datang perlahan menutup cahaya yang pernah menghangatkan jiwa
Desir waktu membawa resah yang sulit kuatasi
Dalam dada, janji dan rindu saling menarik tanpa henti
Gelombang perasaan naik turun seperti arus yang berani
Lalu muncul tanya, apakah jejak hati ini harus berakhir di sini
Aku memandang tanah itu sambil menimbang arti
Setiap goresannya seperti bisikan yang menanti
Ada bayanganmu berjalan di sampingku, mendekat lalu pergi
Meninggalkan ruang sunyi yang tak sepenuhnya bisa kupulihkan sendiri
Angin menelusup masuk membawa getir yang tak pernah layu
Langit pun tampak muram seolah ikut merasakan pilu
Aku ingin melangkah maju, namun kenangan itu menahan tubuhku
Seakan cinta yang lama itu masih memaut erat jiwaku
Kupungut sedikit tanah tempat kau menuliskan rindu
Butir-butirnya menggema lembut, seolah memanggil namamu
Ada harap tipis yang mencoba tumbuh di dadaku
Meski kutahu jalannya retak dan tak lagi utuh menyatu
Akhirnya kutinggalkan jejak itu, dengan langkah yang perlahan namun tentu
Kututup kembali pesanmu, memberi hormat pada masa lalu
Tak semua kisah harus kembali, tak semua cinta wajib bersatu
Namun jejak hati yang pernah ada, takkan terhapus meski kuterima waktuku